Ketahui Penyebab Anuria Dan Cara Mengobatinya

0
2271

Indo Mitra Media, Kesehatan – Anuria adalah kondisi ketika ginjal tidak dapat memproduksi urine. Jika tidak segera diberikan penanganan yang tepat, anuria dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen yang menyebabkan kondisi lebih serius, hingga mengancam nyawa.

Umumnya, ginjal menghasilkan antara 1-2 liter urine setiap hari. Urine berisi zat sisa metabolisme tubuh yang perlu dibuang. Jika urine tidak dikeluarkan oleh tubuh, maka zat dan cairan tersebut dapat menumpuk di dalam tubuh.

Mengenali Penyebab Anuria

Salah satu penyebab utama anuria adalah gagal ginjal, yaitu kondisi di mana fungsi ginjal tidak bekerja. Gagal ginjal dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan penurunan produksi sel darah merah.

Kemudian, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik, yang juga memicu terjadinya gagal ginjal akut. Selain itu kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi) juga dapat menjadi penyebab anuria. Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemahkan atau mengeras. Hal ini kemudian menyebabkan gangguan ginjal, bahkan gagal ginjal sehingga terjadi anuria.

Beberapa penyebab anuria lain terkait erat dengan kondisi ginjal, yaitu:

  • Batu ginjal
    Batu ginjal terbentuk dari endapan mineral dari urine Anda. Batu ginjal bisa menjadi besar dan menghalangi saluran keluarnya urine. Kondisi ini juga menyebabkan rasa sakit yang umumnya dirasakan pada bagian pinggang.
  • Penyakit ginjal kronis
    Penyakit ginjal kronis adalah bentuk gagal ginjal jangka panjang, di mana terjadi penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Jika penyakit ginjal kronis mencapai tahap lanjut, maka cairan, elektrolit dan limbah berbahaya dapat menumpuk di dalam tubuh Anda.
  • Tumor ginjal
    Tumor pada ginjal, selain mengganggu fungsi ginjal, juga bisa menekan dan menghambat saluran keluarnya urine.

Cara Mengobati Anuria

Untuk mendiagnosa anuria, dokter akan menanyakan gejala Anda terlebih dahulu, seperti faktor kelelahan, masalah dalam buang air kecil, apakah terdapat darah pada urine dan apakah ada bagian tubuh yang mengalami pembengkakan.

Setelah itu, dokter mungkin akan memberi rekomendasi tes tertentu yang juga dapat membantu menegakkan diagnosis penyebab timbulnya anuria, yaitu:

  • Tes darah
  • Tes Urine
  • Biopsi sampel jaringan ginjal
  • MRI dan CT scan
  • Renal scintigraphy, tes untuk menguji fungsi ginjal Anda melalui teknologi nuklir medis.

Adapun pengobatan yang tepat untuk anuria tergantung pada kondisi yang menjadi dasar penyebabnya. Jika Anda menderita diabetes atau hipertensi, maka penting untuk mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter. Untuk gagal ginjal, dapat dilakukan prosedur dialisis atau cuci darah untuk mengeluarkan cairan dan zat sisa tubuh yang perlu dibuang.

Sedangkan bila disebabkan oleh batu ginjal atau tumor, maka pengobatannya adalah dengan mengangkat batu atau tumor tersebut untuk memperbaiki anuria dan fungsi ginjal secara keseluruhan.

Selain itu, dokter dapat memberi rekomendasi tindakan operasi, atau terapi ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy) yang menggunakan kekuatan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memecah batu ginjal yang menghalangi kerja ginjal. Sementara pada tumor ginjal dapat diberikan kemoterapi atau terapi radiasi, di samping pembedahan, tergantung pada ukuran dan jenis tumor. Transplantasi ginjal dianggap sebagai pilihan terakhir untuk gangguan ginjal.

Kebiasaan gaya hidup sehat juga dapat melengkapi perawatan medis pada kondisi anuria. Kebiasaan itu meliputi penyesuaian diet, olahraga, dan manajemen stres, yang secara bertahap dapat memperbaiki anuria.

Melakukan pencegahan dan pengobatan dini merupakan hal yang penting dalam mengatasi anuria. Jika Anda mengalami buang air kecil yang semakin berkurang atau gangguan buang air kecil lain, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Sumber : aladokter.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here